Alifa Dhea

Artificial Intelligence  (AI) adalah simulasi proses kecerdasan manusia dalam mesin (terutama sistem komputer) yang diprogram untuk bertindak dan berpikir seperti manusia. Proses-proses ini termasuk menjadi tiga, yaitu pembelajaran (pemerolehan informasi dan regulasi penggunaan informasi), penalaran (menggunakan aturan guna mencapai perkiraan kesimpulan), serta koreksi diri.  AI dibagi menjadi dua macam, yaitu  weak  AI dan  strong  AI.  Weak  AI merupakan sistem AI yang dirancang untuk mengeksekusi tugas tertentu. Contoh  weak  AI: Apple SIRI (asisten pribadi virtual). Sementara  strong  AI merupakan sistem AI dengan kemampuan kognitif manusia secara umum. Sistem  strong  AI dapat menemukan solusi tanpa harus ikut campur tangan manusia ketika ada tugas yang tidak dikenal. Kegunaan Artificial Intelligence (AI): 1. Smart homes dan perangkatnya 2. Transportasi dan pengiriman 3. Media sosial Contoh  Artificial Intelligence  (AI): SIRI: SIRI merupakan salah satu asis

Teknologi Informasi merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam jurusan Hubungan Masyarakat Program Pendidikan Vokasi di Universitas Indonesia yang bertujuan untuk mempelajari penggunaan teknologi serta dapat mengimplementasikannya secara baik dan benar. Teknologi Informasi juga diperlukan mahasiswa untuk dapat menelaah berbagai isu yang terjadi di sekitar kita, terutama isu sosial. Dengan dosen pengajar Denny Hermawan, S.T., M.Kom. serta dosen praktik Friska Arifiani dan Maudisha Alifia. Mata kuliah Teknologi Informasi terdiri atas dua kelas, yaitu kelas teori dan kelas praktik. Kelas teori diadakan setiap hari Selasa, pukul 08.00-09.40 dan kelas praktik diadakan setiap hari Jumat, pukul 15.00-17.00. Penting untuk kita sebagai mahasiswa mempelajari Teknologi Informasi agar dapat menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Sebagai manusia yang memiliki kreativitas tak terbatas, diperlukan kemampuan dalam mengendalikan teknologi supaya tidak dikuasai sepenuhnya oleh Kecerdasan B

Nama saya Alifa Dhea Ardianti Putri, biasa dipanggil Dhea. Saya lahir di Jakarta, namun dibesarkan di Bandung sejak masuk sekolah dasar. Banyak orang berkata, Bandung bukan hanya kota sederhana,tetapi juga filosofi hidup rakyatnya. Setiap sudut di kota Bandung selalu membuat saya bersyukur  telah menghabiskan tahun-tahun yang indah di sini. Berbagai cerita menyenangkan dan menyedihkan berhasil membentuk saya menjadi pribadi yang lebih kuat hingga saat ini. Selain itu, di tahun kedua  sekolah menengah atas, saya juga berhasil menemukan arti passion sesungguhnya. Rasa cinta saya terhadap dunia komunikasi tidak muncul secara instan, melainkan tumbuh perlahan- lahan dari hal yang cukup sederhana. Berawal dari kekaguman saya setiap kali melihat seseorang  yang mampu menunjukkan keberadaan dirinya di khalayak umum, kekaguman tersebut berubah  menjadi sebuah keinginan yang besar seiring berjalannya waktu. Dan ketika saya mendapat  kesempatan menjadi wakil ketua div