Secercah Harapan Yang Tersisa




Nama saya Alifa Dhea Ardianti Putri, biasa dipanggil Dhea. Saya lahir di Jakarta, namun dibesarkan di Bandung sejak masuk sekolah dasar. Banyak orang berkata, Bandung bukan hanya kota sederhana,tetapi juga filosofi hidup rakyatnya. Setiap sudut di kota Bandung selalu membuat saya bersyukur 
telah menghabiskan tahun-tahun yang indah di sini. Berbagai cerita menyenangkan dan menyedihkan berhasil membentuk saya menjadi pribadi yang lebih kuat hingga saat ini. Selain itu, di tahun kedua 
sekolah menengah atas, saya juga berhasil menemukan arti passion sesungguhnya.

Rasa cinta saya terhadap dunia komunikasi tidak muncul secara instan, melainkan tumbuh perlahan-
lahan dari hal yang cukup sederhana. Berawal dari kekaguman saya setiap kali melihat seseorang 
yang mampu menunjukkan keberadaan dirinya di khalayak umum, kekaguman tersebut berubah 
menjadi sebuah keinginan yang besar seiring berjalannya waktu. Dan ketika saya mendapat 
kesempatan menjadi wakil ketua divisi publikasi di acara musik festival terbesar sekolah saya, 
SMAN 8 Bandung, saya mulai memahami bahwa komunikasi adalah dasar dari seluruh interaksi 
yang sangat berdampak besar pada perubahan perilaku manusia. Komunikasi bukan hanya sebagai 
jembatan antara pikiran dan perasaan terhadap dunia luar, tetapi juga dapat memperluas cakrawala 
seseorang. 

Perjuangan untuk meraih cita-cita saya di Universitas Indonesia berakhir di jalur terakhir, yaitu 
SIMAK. Dan selanjutnya, saya dihadapkan oleh dua pilihan berat antara memilih jurusan Hubungan Masyarakat di Universitas Indonesia atau jurusan Jurnalistik di Universitas Padjajaran. Satu dari 
sekian banyak hal yang dapat saya syukuri dalam hidup adalah saya mempunyai keluarga yang
hangat dan selalu menyayangi saya sepenuh hati. Betapa beruntungnya saya memiliki orang tua yang 
suportif terhadap apapun ikeputusan saya. Bahkan kedua kakak saya, baik yang perempuan maupun 
laki-laki, selalu memberikan semangat untuk setiap langkah yang akan saya pijak. Dengan dukungan penuh dari mereka, pada akhirnya saya menetapkan pilihan di Universitas Indonesia karena kecintaan saya terhadap public speaking dan minat saya yang besar untuk menjadi content creator.

Saya yakin, segala bentuk takdir yang kita temui selalu diciptakan untuk tujuan yang baik. Kehidupan setiap manusia telah diorkestrasikan sedemikian rupa sehingga setiap momen memiliki sebab dan 
akibat. Maka dari itu, dengan segala harapan yang tersisa, saya ingin menjalankan kehidupan saya 
sebaik mungkin karena memiliki harapan bukan berarti menganggap nasib buruk tidak ada, tetapi 
yakin bahwa nasib buruk tidak akan bertahan selamanya. Harapan membuat saya yakin bahwa setiap luka akan terobati dan setiap kesulitan akan terlewati. Harapan membuat saya yakin bahwa kita akan keluar dari kegelapan dan berjalan menuju sesuatu yang lebih baik. Itulah kisahku, Alifa Dhea 
Ardianti Putri, seseorang yang berharap dapat berjuang sebaik-baiknya untuk kehidupan yang singkat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Diet Sehat Untuk Remaja

Artificial Intelligence